Waktu Tuhan Yang Sempurna

Yohanes 11:1-44

Saudara-saudara yang terkasih dalam Kristus, pernahkah kita merasa Tuhan terlambat bertindak dalam hidup kita? Pernahkah kita merasakan bahwa waktu Tuhan tidak sesuai dengan harapan kita, seolah-olah Dia datang terlalu lambat, atau tidak hadir sama sekali saat kita paling membutuhkannya? Dalam kisah kebangkitan Lazarus yang dicatat dalam Injil Yohanes pasal 11, kita melihat pengajaran yang sangat penting mengenai waktu Tuhan yang sempurna, bahkan ketika situasi tampak seolah-olah sudah terlambat.

Lazarus, sahabat Yesus, jatuh sakit, dan Maria serta Marta, saudaranya, mengharapkan Yesus segera datang untuk menyembuhkannya. Namun, Yesus justru memilih untuk tinggal dua hari lagi di tempat Dia berada (Yohanes 11:6). Meskipun tampaknya Dia menunda, Yesus menjelaskan bahwa semua ini terjadi untuk memuliakan Allah (Yohanes 11:4). Keputusan Yesus yang seolah mengecewakan menunjukkan bahwa rencana Tuhan jauh lebih besar dari pemahaman kita. Terkadang, Tuhan tidak bertindak seperti yang kita harapkan, tetapi waktu-Nya tetap sempurna. Ketika Yesus akhirnya tiba di Betania, Lazarus sudah mati dan sudah empat hari di makam. Marta menyampaikan rasa kecewanya dengan berkata, "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudara-Ku pasti tidak mati" (Yohanes 11:21). Namun Yesus menjawab dengan kata-kata yang penuh pengharapan: "Akulah kebangkitan dan hidup; siapa saja yang percaya kepada-Ku, ia akan hidup, walaupun ia sudah mati" (Yohanes 11:25). Melalui jawaban ini, Yesus mengungkapkan tujuan-Nya yang lebih besar, yaitu memberikan kehidupan yang kekal bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Yesus kemudian memerintahkan agar batu di depan makam Lazarus digulingkan dan dengan suara keras memanggil Lazarus keluar dari makam. Keajaiban terjadi, Lazarus yang sudah mati selama empat hari dibangkitkan, hidup kembali. Peristiwa ini menunjukkan bahwa bagi Tuhan, tidak ada yang mustahil. Kebangkitan Lazarus menjadi tanda kuasa-Nya yang tak terbatas atas kematian, serta gambaran akan kebangkitan dan hidup kekal yang dijanjikan kepada semua yang percaya kepada-Nya.

Saudara-saudara, kisah ini mengajarkan kita untuk menantikan waktu Tuhan dengan sabar dan penuh iman. Seringkali kita terburu-buru dalam mengharapkan hasil atau jawaban. Kita ingin Tuhan segera bertindak sesuai keinginan kita. Namun, melalui kisah ini, kita belajar bahwa waktu Tuhan tidak pernah terlambat. Dia tahu kapan saat yang tepat untuk bertindak. Meskipun kita mungkin merasa situasi sudah terlambat atau harapan telah hilang, Tuhan mampu mengubah keadaan dan melakukan hal-hal yang jauh di luar dugaan kita. Lazarus yang sudah mati empat hari dan dikuburkan adalah gambaran situasi yang tampaknya mustahil untuk diubah. Namun, bagi Yesus, tidak ada yang mustahil. Dia datang di waktu-Nya, untuk menggenapi rencana yang lebih besar, yaitu untuk memuliakan Allah. Seperti Marta dan Maria yang akhirnya melihat kebesaran kuasa Tuhan, kita juga diundang untuk percaya penuh kepada-Nya, bahkan ketika kita merasa waktu Tuhan tampak tidak sesuai dengan harapan kita.

Renungan ini mengajak kita untuk tidak hanya berfokus pada jawaban cepat atas masalah kita, tetapi untuk melihat gambaran yang lebih besar, rencana Tuhan yang sempurna. Saat kita menantikan pertolongan Tuhan dalam hidup, mari kita percaya bahwa Dia tidak pernah terlambat. Dia selalu bekerja untuk kebaikan kita, sesuai dengan waktu-Nya yang sempurna, untuk memuliakan nama-Nya. Saudara-saudara, apapun yang kita hadapi, marilah kita tetap percaya bahwa Tuhan selalu bekerja dalam waktu-Nya yang sempurna, membawa pengharapan dan kemenangan dalam hidup kita. Tuhan memberkati kita semua.