
Seminar Sukses: Keterkaitan Pengambilan Keputusan, Konsistensi Sifat-Sifat Bijak, dan Evaluasi Karakter dalam Pembentukan Integritas
Yogyakarta, 30 Oktober 2024 - Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta sudah menyelenggarakan seminar yang berjudul "Keterkaitan Pengambilan Keputusan, Konsistensi Sifat-Sifat Bijak, dan Evaluasi Karakter dalam Pembentukan Integritas". Acara ini dihadiri oleh kurang lebih seratus peserta baik onsite maupun online.
Pembukaan seminar dimulai dengan pujian dan doa pembuka. Tanpa berlama-lama, seminar pun dimulai yang dipandu oleh Saudari Askarina Kaita Moju sekaligus memanggil pembicara seminar, yakni Dr. Farel Yosua Sualang, M.Th. Dalam pemaparan materinya, ia menjelaskan bagaimana ketiga hal ini menjadi elemen kunci dalam pembentukan integritas.
Fokus pembahasan dalam lingkup kitab Amsal 28:6; 19:1 menjadi sebuah topik yang menarik bagi seluruh peserta yang hadir. Topik pembahasan ini diangkat melalui hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Farel Yosua Sualang, M.Th. dan sudah terbit di Jurnal diegesis (Sinta 4). Hal ini bertujuan untuk menyebarluaskan hasil pemikiran, ide, dan temuan penelitian kepada peserta yang hadir, khususnya mahasiswa STTII Yogyakarta Prodi Sarjana Teologi dan Magister Teologi, dan memperlengkapi paradigma dari tahapan-tahapan pembentukan integritas melalui pengambilan keputusan, konsistensi sifat-sifat bijak, dan evaluasi karakter.
Berdasarkan Amsal 28:6; 19:1 ditemukan keterikatan antara ketiga faktor pembentukan integritas. Pertama, pengambilan keputusan. Amsal 28:6 mementingkan integritas sebagai suatu keputusan pribadi seseorang yang berasal dari pikiran dan hatinya, sehingga ia dapat mewujudkan sifat-sifat bijak pada lingkungan masyarakatnya. Kedua, konsistensi dan gairah pada sifat-sifat bijak. Seorang yang arif sangat mementingkan konsistensi dalam perwujudan sifat-sifat bijak (seperti: kerajinan, kesabaran, kebenaran, kelemahlembutan, dan lain sebagainya). Ketiga, evaluasi karakter. Seseorang yang berintegritas akan dapat menilai tingkah lakunya sendiri ataupun orang lain. Ia dapat menilai dan memutuskan sifat-sifat apa yang patut untuk dilakukan.
Salah satu momen yang menarik adalah penerapan nilai-nilai Amsal 28:6; 19:1 dalam konteks mahasiswa STTII. Setiap peserta diharapkan dapat memahami dan mencoba menerapkan ketiga faktor ini dalam konteks kehidupan di kampus, asrama, keluarga, dan pelayanan sebagai suatu pembiasaan karakter yang membentuk integritas dari masing-masing pribadi. Melalui seminar ini, peserta memiliki kesempatan untuk dapat berbicara atau menanyakan secara langsung kepada pembicara dalam sesi tanya jawab interaktif. Banyak mahasiswa yang senang dan tertarik untuk menerapkan nilai-nilai Amsal 28:6; 19:1 dalam kehidupan mereka, dan menciptakan suasana yang menginspirasi. Sukses seminar ini menunjukkan komitmen STTII Yogyakarta untuk mengembangkan kajian karakter dan integritas dalam lingkup yang tidak terbatas pada ranah kehidupan perkuliahan saja. Acara ini diharapkan akan menjadi titik awal bagi generasi muda untuk menerapkan kebijaksanaan dalam setiap keputusan yang dibuat, membangun masa depan yang lebih bijak dan jujur.
0 Komentar