
"Negasi dan Harmoni Pesimisme:" Studi Eksposisi Pengkhotbah 1:12-18 dan Manfaat Hikmat Amsal
Salah satu kitab sastra hikmat yang sering dikutip, walaupun sering diinterpretasikan keluar dari konteksnya, adalah kitab Pengkhotbah yang masih relevan bagi kehidupan orang percaya. Namun, masih terdapat perbedaan interpretasi dan keterbatasan analisa kultur historis, serta perbedaan fokus pendekatan teks dan akuntabilitas dalam memaknai kehidupan. Artikel ini bertujuan untuk menjembatani sisi kontradiktif kesia-siaan hikmat di dalam Pengkhotbah 1:12-18 dan harmoninya dengan manfaat hikmat di dalam kitab Amsal. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah hermeneutika sastra hikmat meliputi analisa tekstual mendalam dan analisa historis teks Pengkhotbah 1:12-18. Pendekatan ini memberi pemahaman yang menjembatani untukĀ melihat kontradiksi (negasi) dan harmoni dalam Kitab Pengkhotbah dan Kitab Amsal, serta implikasi teologis dan praktis bagi pembaca. Meskipun terdapat beragam interpretasi, integrasi kedua hal tersebut menyajikan pandangan yang komprehensif tentang hikmat serta memberikan refleksi kritis secara ilmiah dan penerapan praktis dalam realitas kehidupan melalui tafsiran teologis yang relevan, proporsional dan seimbang dalam melihat hebel dan hokmah. Dengan demikian, kesadaran tentang keterbatasan atas hikmat manusia harus berorientasi kepada ketergantungan yang penuh pada takut akan Tuhan.
Kata-Kata Kunci: Hikmat, Pengkhotbah, Amsal, Negasi (Kontradiksi), Harmoni
0 Komentar