Mengisi Batrei Spiritualitas

Roma 12:1
"Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati."

Setiap kita pasti memiliki yang namanya Handphone, dan benda ini pasti sering kita gunakan baik untuk Teleponan, mengirim pesan, mengupdate story dan sebagainya. Pada waktu kita menggunakan Hp sudah pasti baterai Hp kita berkurang yang awalnya 100% tiba-tiba tinggal 30 % karena sering kita gunakan. Ketika baterai Hp kita tinggal sedikit apa yang kita lakukan? Pasti kita mencharger Hp kita supaya penuh kembali 100% untuk bisa kita gunakan. 

Nah, didalam kehidupan kita pun demikian, kehidupan kerohanian kita tidak selalu semangat terus, tidak selalu bergairah terus pasti ada titik dimana kita merasa lelah, kita merasa penat, kita merasa bosan, kita merasa capek bahkan merasa malas dalam melayani. Bahkan ketika kita melayani Tuhan, tapi kita merasa jauh dengan Tuhan, seakan-akan pelayanan yang kita lakukan hanya sebagai formalitas saja. Kita mengalami yang namanya naik turun dalam mengiring Tuhan. Paulus memberi nasihat kepada kita ketika kita mengalami hal yang demikian. (ayt 1a) “... demi kemurahan Allah..” Roma 12: 1-11 banyak berbicara tentang Kasih Karunia. Paulus juga mengalami banyak tantangan dalam pelayanannya, tetapi Paulus ingat kemurahan Allah yang memanggil dia manusia berdosa. Ketika kita merasa mulai jenuh dalam pelayanan, merasa capek , baterai spiritualitas kita mulai melemah, ingat Kemurahan Allah. Ketika gairah dalam melayani Tuhan itu mulai hilang. Ingat kemurahan Allah di dalam hidup saudara. (ayt 1b) “...supaya kamu mempersembahkan tubuhmu...” kita perlu menyadari bahwa hidup ini kepunyaan Allah, maka apa yang menjadi kepunyaan Allah harus dipersembahkan kepada Allah. ketika merasa jenuh dalam melayani, itu karena kita kurang menyadari bahwa hidup kita ini kepunyaan Allah dan harus dipersembahkan kepada Allah. kalau kita menyadari bahwa hidup kita milik Allah, maka kita akan mempersembahkan hidup kita sepenuhnya kepada Allah. 

Perjalanan spiritualitas kita tidak berjalan mulus, namun kita harus selalu mengingat kemurahan Allah, dan mempersembahkan sepenuhnya hidup kita kepada Dia.