
Mengenal Kesehatan Mental Lebih Dekat: Seminar Ini Menawarkan Solusi Untuk Kesejahteraan Psikologis Mahasiswa
Yogyakarta, 07 November 2024 - Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh mahasiswa adalah kesehatan mental mereka, terutama ketika mereka menghadapi tekanan akademik dan kesulitan yang timbul dari kehidupan kampus, pelayanan, asrama, dan sehari-hari yang semakin kompleks. Untuk alasan ini, Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia (STTII) di Yogyakarta mengadakan seminar dengan judul "Menjaga Kesehatan Mental" pada tanggal 7 November. Seminar tersebut berhasil menarik perhatian mahasiswa/i STTII Yogyakarta.
Ibu Ni Putu Sumarmi, S.E., M.Pd.K., adalah pembicara utama seminar ini. Dia adalah seorang konselor pendidikan dengan pengalaman yang luas dalam mempelajari masalah psikologis mahasiswa. Dalam paparannya, Ibu Ni Putu menunjukkan betapa pentingnya menjaga kesehatan mental, terutama bagi mahasiswa yang seringkali menghadapi banyak tantangan, mulai dari tugas kuliah yang menumpuk hingga masalah pribadi yang berdampak pada kehidupan mereka.
Menurut Ibu Ni Putu, mahasiswa sering terjebak dalam tekanan akademik, kehidupan sehari-hari, dan cara berpikir yang membuat mereka lupa tentang kesehatan emosional dan psikologis mereka. Beberapa masalah yang sering dihadapi mahasiswa adalah stres, kecemasan, dan perasaan tertekan. Dalam sesi materi seminar, beliau mengatakan, "Padahal, jika kita tidak menjaga kesehatan mental, dampaknya bisa sangat berbahaya, baik untuk kehidupan akademik maupun pribadi."
Selain itu, dalam seminar tersebut, Ibu Ni Putu memberikan nasihat praktis tentang cara mengelola kecemasan dan stres serta membangun pola pikir positif saat menghadapi kesulitan. Menjaga hubungan spiritual dengan Tuhan melalui renungan pribadi, membaca Firman Tuhan, dan berdoa, serta berpartisipasi dalam aktivitas fisik yang dapat membantu mengurangi stres, seperti berolahraga dan meditasi, adalah salah satu solusinya.
Selain itu, mahasiswa diberi pengetahuan tentang pentingnya dukungan sosial dan kemampuan untuk mendapatkan konseling jika diperlukan. Ibu Ni Putu menekankan bahwa siswa tidak perlu merasa sendirian saat menghadapi masalah mental mereka, dan bahwa berbagi perasaan dengan teman dekat atau berbicara dengan konselor dapat sangat membantu dalam proses pemulihan.
Zefanya Mamahani dan Leson Kogoya, mahasiswa Sarjana Teologi Prodi, mengatakan bahwa peserta menyukai acara itu. "Kami merasa seminar ini sangat berguna karena selain memberikan pemahaman tentang pentingnya kesehatan mental, kami juga belajar banyak cara untuk mengelola stres dan menghadapi tekanan dengan lebih baik."
Selain itu, seminar ini menjadi tempat yang menarik untuk diskusi menarik antara peserta dan pembicara. Ini memungkinkan mahasiswa untuk berbicara lebih bebas tentang masalah kesehatan mental tanpa takut atau malu. Senat Mahasiswa berharap acara ini akan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental, terutama bagi mahasiswa STTII Yogyakarta.
Dengan seminar ini, STTII Yogyakarta menunjukkan komitmennya untuk menjaga kesejahteraan psikologis mahasiswanya. Mereka juga berharap dapat terus mengadakan kegiatan serupa yang bermanfaat bagi komunitas kampus.
0 Komentar