
Menata Hati Menjadi Orang Baik
Efesus 6:45
"Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaan yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya"
Saudara-saudara yang di berkati dan di kasihi oleh Tuhan kita Yesus Kristus. Dalam kehidupan kita, kita terus berusaha untuk dapat menata kehidupan ini dengan baik. Mulai menata mulai dari pikiran, perkataan, dan perbuatan kita agar kita dapat menjalani kehidupan dengan penuh rasa aman, nyaman, dan di berkati. Akan tetapi satu hal yang terpenting dalam kita menata kehidupan kita ke arah yang lebih baik, kita harus memulainya dari hati kita sendiri. Ada sebuah peribahasa Indonesia yang mengatakan "Dalamnya laut dapat di ukur dalamnya hati siapa yang tahu", ini adalah sebuah peribahasa yang jelas menggambarkan setiap manusia yang ada. Karena kita sulit menduga apa yang ada di dalam pikiran dan hati seseorang. Sering kita mendengar bahwa otak kita merupakan sumber atau asal mula segala perbuatan dan tindakan kita. Pikiran kita yang akan menggerakkan kita untuk melakukan segala sesuatu entah itu baik ataupun jahat. Tetapi ada juga yang mengatakan bahwa kemauan dari diri kitalah yang menjadi pusat segala sesuatu. Tetapi berbeda dengan Tuhan Yesus yang mengatakan bahwa "Hati kitalah" yang menjadi pusat penggerak untuk melakukan dan menghasilkan segala sesuatu.
Saudara-saudaraku yang terkasih Lukas 6:45 ini mengatakan "Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik". Artinya adalah bahwa hati kita adalah perbendaharaan, sedangkan perkataan dan tindakan kita adalah yang keluar dari perbendaharaan itu sendiri. Dalam Matius 12:34-35 juga menuliskan hal yang demikian. Allah mengaruniakan kasih-Nya kepada kita untuk dapat menata hati kita memerintah atas kehidupan kita untuk dapat menjadi orang yang baik. Dan kita terus diperhadapkan dengan berbagai pergumulan, masalah, dan tantangan di dalam kehidupan kita ini. Yang mencoba merubah sikap kehidupan iman percaya kita kepada Allah. Tetapi marilah terus meminta kepada Allah agar kita tetap dalam jalan yang benar yaitu jalan Tuhan. Sekalipun ada banyak orang di luar sana, dalam lingkungan keluarga, pelayanan, maupun masyarakat yang berlaku jahat kepada kita, janganlah kita membalas kejahatan dengan kejahatan, karena kita akan menjadi serupa dengan mereka. pertahankan komitmen iman kita untuk terus menata hati menjadi orang yang baik. Jangan kita mengisi perbendaharaan kita dengan hal yang jahat, secara otomatis sikap dan tingkah laku kita mencerminkan hal yang jahat. Dengan kata lain kita telah berbuat dosa, dan upah dosa ialah maut (Roma 6:25). Kejahatan dan kebaikan kita bukan hanya terlihat dari tingkah laku kita tetapi juga dari apa yang diucapkan, dan meluap dari hati kita.
Saudaraku, kita bisa saja berkata-kata manis, baik, dan sedap di dengar orang, tetapi hati kita menyimpan kedengkian, amarah, iri hati, kita bukanlah orang yang baik. Tetapi jika kita sudah dapat menata hati kita untuk tulus terhadap sesama dan mempunyai hati yang besar untuk selalu mengampuni dan memaafkan kesalahan orang lain, percayalah kita adalah orang-orang pilihan Allah orang-orang yang baik. Bukan hanya sekedar baik tetapi Tuhan berkenan untuk terus memberkati kehidupan kita hari lepas hari.
Mari menata hati dengan benar, dengan sungguh-sungguh dan tetap setia dalam perintah dan tetap menjaga pikiran, perkataan, dan perbuatan kita untuk terus menjadi orang yang baik.
0 Komentar