
Makna Kata "Yisseratu" Dalam Amsal 31:1 Sebagai Paradigma Terhadap Pola Pengasuhan Anak
Penelitian-penelitian seperti yang dilakukan oleh Sualang, Kimilike, dan Juma tidak memberikan perhatian khusus pada kata yisserattu. Bahkan dalam penelitian yang menyentuh makna yisserattu, seperti yang dilakukan oleh Ndolu, Tari dan Sasson, eksplorasi terhadap kata ini tetap terbatas dan kurang mendalam. Penelitian ini menganalisa makna kata yisserattu serta bagaimana penerapannya dalam pengasuhan anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan interpretasi berdasarkan studi kata. Hasil penelitian menunjukan bahwa kata yisserattu mengungkapkan makna yang lebih dalam dari sekadar "mengajar", mencakup aspek pendidikan yang menyeluruh, melibatkan koreksi, disiplin, hukuman dan pembentukan karakter. Pentingnya peran orangtua, khususnya ibu, dalam memberikan nasihat yang kritis dan emosional untuk mempersiapkan anak menghadapi tantangan hidup dan kepemimpinan dengan menekankan tiga aspek utama: pendidikan karakter yang komprehensif, komunikasi emosional yang berulang, serta peringatan tentang godaan dan pengembangan pengendalian diri. Tiga pendekatan ini membentuk suatu pola pengasuhan anak yang tidak hanya relevan untuk mempersiapkan pemimpin seperti dalam konteks Amsal 31, tetapi juga sangat aplikatif dalam konteks pengasuhan anak masa kini.
Kata-Kata Kunci: Amsal 31:1. Raja Lemuel, Pola Asuh, Yisseratu.
0 Komentar