
Ketika Tuhan Datang Mendekat
Filipi 2:8
“Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”
Tidak ada tempat bagi Dia! Tidak ada tempat bagi Dia! Tempat bagi siapa? Bagi Tuhan! Kamu bercanda? Tidak, saya serius!
Betlehem menjadi saksi bagaimana Sang Pencipta dunia tidak mempunyai tempat di dalam dunia ciptaan-Nya. Sang Pencipta bukan kekurangan kuasa untuk menyatakan diri-Nya kepada dunia, tetapi Dia memilih untuk menyatakan kasih-Nya yang berlimpah kepada dunia. Kasih itu telah dibuktikan dengan datang-Nya Tuhan ke dalam dunia. Yang tak terbatas rela menjadi terbatas untuk kita! Dia lahir seperti kita, mempunyai jari-jari seperti kita, makan seperti kita, bahkan tidur seperti kita. Namun ada yang membedakan kita dengan Dia. Apa itu? Dia datang ke dunia menyelamatkan manusia dari dosa melalui kematian-Nya di atas kayu salib! Lihatlah! Dengarlah! Bahwa Tuhan datang mendekat….
Sekarang sudah ada tempat bagi-Nya! Namun bukan di istana, bukan di tempat mewah, bahkan bukan di tempat yang layak bagi manusia. Tuhan datang di Betlehem, kandang binatang! Orang-orang menjalani aktivitasnya masing-masing, orang-orang tetap bekerja seperti biasa, jual-beli barang dan jasa masih tetap berjalan, Betlehem tidak sadar bahwa seorang Juruselamat telah lahir disana! Tuhan telah mendekat namun dunia tidak sadar. Gambaran di Betlehem sepertinya sama juga dengan gambaran di dunia-ku sekarang ini. Kisah pengorbanan Yesus Kristus telah menggema dimana-mana. Setiap tahun, setiap bulan, setiap minggu, setiap hari selalu kudengar KisahNya. Tapi, sepertinya ada yang salah dengan orang-orang. Kenapa mereka seperti orang-orang di Betlehem? Tuhan sudah sangat dekat tetapi mereka tidak menyadari-Nya. Saudara/saudari sadarilah bahwa Tuhan telah mendekat. Ia mau supaya kita melihat Dia yang telah datang mendekat. Dunia yang gelap telah menjadi terang berkat-Nya. Hidup yang tidak ada harapan telah diubah menjadi hidup yang berpengharapan. Marilah kita merenungkan
dan menyaksikan betapa besar kemuliaan-Nya. Sekali lagi “Tuhan telah mendekat, sangat dekat kepada kita semua”
0 Komentar