Joel Amadeus Brilian dari STTII Yogyakarta Berhasil Meraih Juara 1 dalam Lomba Berkhotbah Pada Rangka Christmas Day yang Diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa STTII Surabaya

Sekolah Tinggi Teologi Injili Surabaya menyelenggarakan sebuah perlombaan berkhotbah dalam rangka menyambut hari natal dengan tema "The Real Christmas" secara online. Mahasiswa STTII Yogyakarta, Joel Amadeus Brilian keluar sebagai Juara 1 dalam lomba berkhotbah tersebut. 

Berikut Naskah Khotbah yang telah disiapkan oleh Saudara Joel Amadeus Brilian. Kiranya dapat memberkati saudara sekalian.

The Real Christmas (Lukas 2:1-20)

"Tak terasa kita sudah memasuki bulan Desember. Tentunya bulan tersebut menjadi kesibukan tersendiri bagi umat Kristiani dalam menyongsong perayaan Natal. Namun, jika saya mengajukan satu pertanyaan, apa makna Natal itu? Apakah memperingati moment natal berbicara tentang aktivitas kita dalam mempersiapkan acar natal? Apakah tentang pohon natal atau dekorasi? Atau bahkan tentang pakaian baru atau bahkan berkumpul bersama keluarga? Hal hal tersebut tentunya menjadi bagian dari persiapan kita, tetapi kalau kita terlalu berorientasi terhadap hal tersebut, tentunya kita akan kecewa kalau semua tidak sesuai ekspektasi kita. Maka dari itu, makna Natal yang sejati jauh lebih dalam dari pada semua kesibukan kita di dunia. Mari kita buka Alkitab kita dalam Lukas 2: 1-20 untuk mengetahui The Real Chrismas/ natal yang sejati.

1. Allah Menggenapi Rencana-Nya (Ay. 1-7)
Kaisar Agustus memberikan perintah agar semua orang di dunia mendaftarkan namanya di kota masing-masing, pada akhirnya Maria dan Yusuf juga mendaftarkan nama mereka ke Betlehem. Dalam narasi tersebut kita melihat bahwa otoritas perintah dunia ditegaskan, namun dibalik itu ada otoritas Allah yang lebih besar berkuasa. Dikatakan tiba waktunya Maria bersalin dan melahirkan seorang Mesias di Betlehem itu, artinya bahwa otoritas Allah dinyatakan sebagai wujud Nya dalam mengenai rencana sesuai yang dibuatkan dalam (Mik. 5: 2) boleh tergenapi. Artinya Natal yang sejati berbicara mengenai penggenapan akan rencana Allah yang besar bagi umat manusia.

2. Kesukaan Besar untuk Seluruh Bangsa (Ay. 8-14)
a. Berita Kesukaan Memuat Sukacita yang Besar
Pada ayat 10, Malaikat menyampaikan pesan kepada Gembala: "jangan takut sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk Seluruh bangsa". Menarik Saudara yang dikasihi oleh Tuhan. Kata "Kesukaan Besar"  berasal dari bahasa Yunani Charan dan Megalen, dua kata ini hanya dipakai sekali saja dalam perjanjian baru. Artinya bahwa melalui peristiwa tersebut menegaskan kesukaan yang sangat besar yakni di moment berita kelahiran Yesus Kristus sang Juru Selamat. 

b. Berita Kesukaan Ditujukan Bagi Seluruh Bangsa
Lukas menuliskan bahwa pesan tersebut pertama kali ditujukan bagi para gembala. Siapa para gembala itu? Seorang pakar Teolog Leon Moris menyatakan bahwa, "Pada zaman itu para gembala dipandang sebagai status yang rendah, tidak terpandang bahkan termaginalkan di kalangan masyarakat Yahudi. Jika kita melihat kondisi status mereka, bukankah dunia memandang rendah? Namun justru Allah ingin menyatakan berita sukacita pertama kali kepada mereka,  hal ini menunjukkan bahwa Berita sukacita dinyatakan bagi semua bangsa tanpa memandang bulu dan memandang status kita, itulah makna dari natal Sejati.

3. Belajar Dari Respon Para Gembala (Ay. 15-20)
Setelah para Malaikat meninggalkan mereka, para gembala bergegas bersama-sama untuk mengunjungi bayi Mesias, hal ini dilakukan bukan untuk memastikan benar atau tidaknya, namun karena mereka percaya akan firman Tuhan yang disampaikan para malaikat, artinya para gembala meresponi dengan Iman. Respon selanjutnya, para gembala mengalami sukacita yang besar setelah berjumpa dengan bayi Yesus Kristus, bahkan mereka melupakan masalah dan kondisi sosial yang membebani hidup mereka, seolah-olah telah menemukan sumber pengharapan sejati melalui moment kelahiran sang Juru selamat. Respon yang terakhir, para gembala memberitahukan (ay. 17) memakai kata Yunani egnorisan. Kata tersebut bersifat Aoris indikatif aktif yang artinya menunjukkan tindakan nyata yang telah dilakukan oleh para gembala  sebagai respon aktif setelah menerima kesukaan besar tersebut.

Natal Sejati harus diresponi dengan penuh Iman, sukacita dan membagikan kabar baik tersebut bagi seluruh bangsa